SARAN KONTROVERSIAL: KONSUMSI BANYAK GARAM

Standard
Diet-Kontroversial-Konsumsi-Banyak-Garam
Pada umumnya, para ahli kesehatan akan merekomendasikan kita untuk membatasi konsumsi garam. Seorang ahli, James DiNicolantonio, dalam buku terbarunya, mengklaim jika garam bisa membuat kita lebih sehat. Dengan menyarankan diet tinggi garam. Hal ini telah menjadi kontroversi di kalangan para ilmuwan dan pakar di bidang medis dan nutrisi. Seperti apa saran dan sanggahannya? Simak di bawah ini sebagaimana dilansir oleh theguardian.com.


Garam untuk Diet

James mengatakan, banyak organisasi kesehatan misalnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan penasihat AS dan Inggris dalam bidang diet telah salah dengan saran mereka untuk mengurangi garam.

“Garam itu penting dan bagus untuk kita,” tulisnya. Mengonsumsi lebih banyak garam akan mengurangi jumlah gula dalam makanan kita dan membantu menurunkan berat badan. Bahkan diet rendah garam bisa menyebabkan tulang rapuh dan meningkatkan kehilangan ingatan. Lebih banyak garam bisa memperbaiki diabetes, klaimnya.

James mengatakan, “Sebagian besar dari kita tidak perlu makan makanan rendah garam. Sebenarnya, lebih banyak garam akan lebih baik untuk kesehatan kita.”

Ia menyebutkan juga, sebenarnya yang lebih berbahaya adalah gula, bukan garam. Gula dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan penyakit ginjal kronis.

Sanggahan Lembaga Kesehatan

Namun lembaga kesehatan masyarakat Inggris atau Public Health England (PHE) mengatakan, nasehat James tidak hanya salah tapi berbahaya. Prof Louis Levy, kepala ilmu gizi di PHE mengatakan,”Diet yang salah sekarang menjadi penyebab utama kesehatan yang buruk. Dengan mengadvokasi diet tinggi garam, buku ini membuat kesehatan banyak orang berisiko dan ini meruntuhkan bukti yang diakui secara internasional yang menunjukkan diet tinggi garam terkait dengan tekanan darah tinggi, yang diketahui berisiko terkena penyakit jantung.”

Komite penasehat ilmiah pemerintah Inggris tentang nutrisi, yang mendukung pengurangan enam gram garam per hari dalam makanan di Inggris memaparkan sejumlah besar percobaan pada hewan dan manusia. Mereka menunjukkan, kadar garam tinggi menyebabkan tekanan darah tinggi, dalam laporan yang dilansir pada tahun 2003. Namun, hal itu tidak bisa sampai pada kesimpulan mengenai jumlah kasus penyakit jantung dan kematian yang mungkin terjadi, karena data tersebut sulit dikumpulkan.

Asupan Diet Tinggi Garam yang “Normal”
Meski mendapat banyak kritik, James tidak bergeming. Ia tetap bersikukuh dengan mengatakan bahwa dia menganjurkan asupan garam “normal”, yang dia klaim adalah antara 3.000 dan 6.000 miligram sodium per hari.

Karena natrium menyumbang 40 persen garam, itu setara dengan 7,5 gram sampai 15 gram garam per hari. Tapi dia bilang itu bukan diet tinggi garam. “Apalagi, jika diet tinggi garam benar-benar membahayakan kesehatan orang maka mengapa negara dengan populasi makan ikan yang digarami tertinggi (Jepang, Korea Selatan, dan Prancis) hidup paling lama dengan tingkat penyakit jantung koroner terendah di dunia?”

Lebih jauh, ia juga menyebutkan bahwa bukti dalam literatur medis menunjukkan bahwa sekitar 80 persen orang dengan tekanan darah normal (kurang dari 120/80 mmHg) tidak sensitif terhadap efek peningkatan tekanan darah dari garam sama sekali. Di antara mereka yang memiliki pra-hipertensi (pendahulu gejala tekanan darah tinggi), sekitar 75 persen tidak sensitif terhadap garam. Dan bahkan di antara mereka yang memiliki hipertensi, sekitar 55 persen benar-benar kebal terhadap efek garam pada tekanan darah,” tukasnya di buku yang ia tulis.

Temuan-temuan James menarik untuk dikaji, namun ada baiknya kita menunggu lebih banyak penelitian yang mengonfirmasi atau malah membantahnya lebih jauh.

0 komentar:

Posting Komentar